Hadirnya kamu disaat yang tepat, disaat aku bercerita kepada Tuhan bahwa aku butuh seseorang untuk membawaku ke arah lebih baik, tulus, tidak hanya untuk menjadi ban cadangan di saat ban yang di pakai pecah. Entah keajaiban atau apa namanya, hanya butuh waktu sekejap Tuhan mendengar dan menjawab. Itu kenapa aku selalu menekankan kata "bersyukur" dalam hidupku.
Sosok yang sederhana tetapi menyenangkan.
Sifatmu yang sensitif akan suatu masalah membuat aku belajar bahwa sekecil apapun masalah yang dihadapi tidak seharusnya dihindari tetapi di jalani dan di selesaikan.
Sikapmu yang selalu ingin menolong orang lain membuat aku belajar untuk selalu melihat ke bawah, bukan ke atas.
Sifat semangat yang tinggi, kemauan yang keras, itu kenapa aku menyebutmu "monivator".
Karena itu lah aku kagum padamu.
Karena itu lah aku bangga padamu.
Betapa kagumnya aku melihatmu lincah menggocek bola, mendapat sorakan dari teman seperjuanganmu, mungkin kamu tidak tau akan rasa kagum itu,mungkin.
Betapa bangganya aku menyaksikanmu tampil di depan banyak orang, menata irama dengan pukulan stik di panci perkusimu, lalu mendapat sorak dan tepuk tangan meriah dari penonton itu.
Aku memang terkadang cemburu atas ketidakhadiranmu, tapi 1 yang harus kamu percaya, saat aku melihatmu aku hanya bisa berbicara dalam hati "si lincah bernomer punggung 18 itu punyaku. salah satu diantara mereka yang asik memukul aneka barang perkusi itu milikku"
Lihat? aku bangga padamu.
Itu mungkin sedikit contoh, di lain sisi betapa senangnya aku ketika teman-teman berkata bahwa kamu jago memainkan alat olahraga yang biasa disebut raket, ketika kamu memamerkan gaya presentasi untuk pelajaran favoritmu, ketika kamu menyebutkan nilai dan peringkat atas hasil uji coba UN kemarin.
Mungkin hanya sedikit gambaran untukmu, tetapi banyak alasan mengapa aku mengagumimu.
Aku, yang menyayangimu.